".. aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku, .." Filipi 3:13-14
Masa lalu bagai menjelma menjadi hantu. Seakan selalu ada dan selalu dihadirkan oleh titik terlemah kita sebagai pembanding. Mengapa hari ini tak bisa menjadi lebih baik dari hari kemarin?
Hidup selalu penuh dengan perbandingan. Bagaimanapun juga hidup adalah sesuatu yang diperjuangkan agar hari ini dan hari mendatang menjadi lebih baik dibandingkan yang dulu dulu. Jika kondisi sama saja bahkan lebih terpuruk, ah sudah tentu masa lalu kembali menjelma menjadi ratu. Dikenang dengan penuh puja kebanggaan.
Kita sadar waktu tidak bisa diulang. Roda waktu memang berputar tetapi selalu ke depan. Ia tak bisa kita mundurkan. Masa lalu seakan tak mau hilang. Seakan selalu berputar kembali menunjukkan kuasanya.
Ya, Betapa masa lalu mempunyai kuasa untuk semakin melemahkan kita di saat ini. Sekali terpikat yap kita akan terjerat dan terperangkap. Susah untuk bangkit lagi.
Berbahagialah jika mempunyai masa lalu yang tidak begitu baik. Penuh dengan masa yang sulit. Yang berarti kita tidak akan pernah mau untuk mengingatnya, bahkan akan menjadikannya satu motivasi untuk bergerak dan kemudian hidup lebih baik lagi.
Bahaya jika masa lalu kita dibuat Tuhan dengan penuh kesukaan, prestasi dan banyak keberhasilan lainnya. Tawa dan harta adalah hal yang biasa. Waspada. Saat Tuhan mengambilnya, sering kita tak kuasa untuk melepaskannya. Perasaan berat inilah yang dipakai setan untuk menjebak kita hidup dalam bayang masa lalu.
Masa lalu adalah halusinasi agar kita dibujuk untuk selalu mengingatnya kembali.
Menjadikan masa lalu sebagai pelecut motivasi kiranya lebih bijak daripada terus menerus membandingkan masa lalu dengan masa kini yang hanya akan membuat hidup semakin sesak dan hampa. *RI*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar