Jumat, 07 Maret 2014

Jendela Hati

“...hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.” Filipi 2:3
 
 
 
Tengoklah ke luar sesekali. Jangan terlalu terpaku ke dalam. Demikian fungsi jendela. Sebagai jembatan penglihatan antara yang di dalam dan di luar


Sebuah rumah pastilah memiliki jendela agar sirkulasi udara tetap terjaga. Agar sinar matahari memancar dan mengurangi kelembaban yang ada di dalam rumah. 

Jendela berfungsi agar kita mampu melihat ke luar ketika kita di dalam. Dan sebaliknya agar ketika kita di luar kita mampu melihat ke dalam.

Jika ada yang pernah berkata bahwa buku adalah jendela dunia, maka dalam lingkup yang lebih kecil lagi adalah mata sebagai jendela hati kita.

Tempat yang terlalu rapat akan mengakibatkan pengap. Pengap mengerucut ke arah kondisi kesesakan. Sesak. Gerah. 

Teman, pernahkah kita menengok ke dalam diri? Apakah kita sudah berhasil membangun jendela dalam diri kita? 

Atau begini saja. Coba kita ingat, seringkah kita merasa gerah, sesak serasa tak ada lagi rongga udara dalam dada, hati dan jiwa. Saat masalah datang -walau hanya sekejap-namun ia membekas lama kemudian meluluhlantakkan semangat yang sebelumnya berapi-api.

Buatlah jendela.

Lihat. Ketika kamu mempunyai masalah, tengoklah ke luar. Bukan hanya kamu yang mempunyai masalah. Banyak orang lagi. Dengan masalah yang mungkin jauh lebih berat. Lihat. Masalah yang kita hadapi sebenarnyapun sangat ringan dan sepele. (Mungkin) gara- gara kita sendirilah, maka segala permasalahan itu menjadi absurd.

Kali lain. Lihat ke luar.

Mengapa kamu selalu mengeluh tak berbahagia. Kecewa dengan apa yang telah kau punya. Tengok lagi ke luar. Masih banyak yang bisa tersenyum walau penderitaan seperti tak ada habisnya. Masih banyak yang tetap semangat walau hidup selalu memaksa mereka untuk jatuh dan terbenam.

Kali lainnya lagi. Lihat ke luar.

Ketika kita melihat ada orang yang dengan tega menyakiti sesamanya. Penghasutan. Kriminalitas dimana-mana. Pembunuhan hanya karena sekelumit dendam atau hal yang tak masuk akal lainnya. Narkoba. Seks bebas. Dan banyak hal negatif. 

Tengok ke dalam, review diri. Lihat lagi apakah kita termasuk di kategori orang dengan kecenderungan yang sama. Mengingat kita semua ini pada dasarnya sama. Sama sama mudah sakit hati dan mempunyai emosi. 

Pagari diri batasi hati agar tak ikut arus globalisasi. Hanya kita yang tau tentang diri kita. Pegang kendali atas diri kita sendiri. Jangan terlena dengan bujuk rayu dunia. 

Lihat. Jendela membuatmu mengerti banyak hal yang mungkin belum kamu ketahui. Jendela sekaligus membuatmu menjadi orang yang sangat antisipatif untuk tidak membiarkan pengaruh buruk angkara murka menyakitimu.

Lihat. Adakah jendela di hatimu? *RI*

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar