Senin, 24 Maret 2014

bla bla bla

"Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati." (Ayub 5:2)

 
Iri hati berawal dari kegagalan untuk melihat diri sendiri. Gagal untuk mengetahui potensi diri. Gagal untuk terus bersyukur akan apa adanya hidup di bumi.

Iri hati bisa tumbuh dan berkembang. Ia mampu menjadi bumerang. Tak ada orang yang dapat memperkirakan kapan ia datang.

Teman sukses sedikit, iri. Tetangga membeli furniture baru, iri. Mantan cepat move on, iri. Pacar teman lebih cakep dan kaya, iri. Bla bla bla. Iri. Iri. Iri.

Mengapa harus iri dengan orang lain?
Mengapa ingin hidup seperti orang lain? Mengapa mengharapkan kenikmatan seperti yang didapat oleh orang lain?

Sesulit itukah bersyukur? Sesulit itukah berterimakasih kepada Tuhan? 
Itulah sebab kita sering dengan mudah berkata kita tidak bahagia.

Kebahagiaan hanya untuk mereka yang mengerti makna syukur dalam hidup.
Saya pribadi harus banyak belajar tentang ini. 

Percayalah Tuhan menciptakan kita berbeda dengan tujuan masing masing.
 
Dan saya percaya, Tuhan tidak pernah salah. *RI*


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar