"Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya." Mazmur 126:5-6
Proses orang bermacam-macam. Berbahagialah bagi yang cepat, bersabarlah bagi yang agak sedikit lambat. Tapi bukankah hidup adalah proses?
Dari embrio kita berproses, mengadaptasi dunia di luar garba ibunda, menjadi bayi sampai dengan balita. Proses dari yang hanya bisa menangis sampai lancar berbicara dan meminta. Proses berlanjut dari bertahan di nyamannya pelukan ibunda sampai dengan berjalan menjejal kaki menanjak-nanjak ke bumi.
Dari yang hanya bisa bermanja berproses menjadi manusia matang dan bijak dalam bermetamorfosa di ujud sebagai orangtua.
Betapa proses itu memakan waktu. Menualah manusia bersama pengalaman. Mendewasa kita bersama lingkungan , mengharu biru dalam perjalanan hidup masing masing personal. Semua itu mematangkan.
Berat dan ringan tergantung dari pola pikir kita. Berat akan menjadi semakin berat. Yang berpikir ringan akan teus melaju bersama mimpinya. Proses orang berbeda tergantung dari ketahanan kita sendiri.
Tuhan bukan pribadi yang pilih kasih. Kalau pilih kasih tentulah mereka yang disayangiNya ditempatkan pada kedudukan penting, diberi kekayaan dan hidup dalam kemewahan. Namun lihat, para nabi dan orang kudus pilihan Tuhan. Jauh dari hidup enak. Semua memilih hidup menderita karena memilih untuk melayani.
Jika ingin menjadi yang terbesar, bersiaplah untuk menjadi yang terkecil.
Jangan khawatir jika merasa hidup kita selalu menderita, dengan banyak permasalahan yang sepertinya tidak ada akhirnya, ingat Tuhan mencintai kita melalui caraNya
Bukan juga berarti Tuhan akan senantiasa memberi cobaan bagi mereka yang dikasihiNya. Bukan.
Tuhan membuat badai agar kita terjaga. Tuhan tdk mengijinkan angin yang terlalu sepoi karena itu meninabobokan kita dalam kehampaan yang sesat dan sementara. Badai menjaga. Angin sepoi membuatmu mengantuk dan malas.
Ada pelangi di penghujung hujan. Ada kelegaan di akhir penantian. Ada ceria di pucuk pucuk air mata.
Tak lagi aku takut. Tuhan ada di pihakku. Tak lagi aku bersembunyi, Tuhan berjanji selalu di sisi.
Pertengahan malam awal Maret, aku percaya segala proses yang aku lewati tak akan hanya tinggal menjadi proses.
Proses. Prosedur untuk sukses.
Jadi, bagaimana denganmu teman? Masih mau melanjutkan perjalanan? *RI*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar