Rabu, 14 Oktober 2015

Draft natal parodi

Kisah Kelahiran Yesus
Cast : Narator, Maria, Yusuf, Gabriel, 3 orang Majus dari timur, 3 gembala.

Segmen1 - Maria diberi kabar oleh Malaikat Gabriel
cast: Maria, Gabriel
property: kartu nama
Set: r. Tidur
Suasana: Tenang menjelang tidur
Song: ????

Narator:
Di suatu malam yang tenang,  Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kpd seorang perawan yg bertunangan dg seorang bernama Yusuf dari klg Daud; nama perawan itu Maria.

Gabriel:
Salam hai engkau yg dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.

(Maria terkejut)

Gabriel:
Jgn takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki laki dan dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan mjd besar & akan disebut Anak Allah yang mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya tahta Daud, Bapa leluhurnya
dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan KerajaanNya tidak akan berkesudahan.

Maria:
Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?

Gabriel:
Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

Maria:
Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.
Tapi, kenapa aku harus percaya kepada mu?? anda siapa??

Gabriel:
Aku adalah Malaikat Gabriel. Ini kartu nama saya.
(Sambil menyerahkan kartu nama kepada Maria. Kemudian dia pergi).

Narator: Seiring berjalan nya waktu maka, mengandunglah maria.

***

Segmen2 - Yusuf didatangi Gabriel
Cast: Yusuf, Gabriel
Properti: -
Set: r. Tidur
Suasana: Yusuf Galau

Narator:
Yusuf mengetahui bahwa Maria sedang hamil. Karena Yusuf seorang yg tulus hati dan tdk mau mencemarkan nama Maria di muka umum, maka ia bermaksud memutuskan Maria dg diam diam.  Malam itu, ketika mempertimbangkan maksudnya,  Gabriel datang kepadanya.

Yusuf:
Maria hamil... kok bisa ya? padahal kami belum menikah dan kami tidak berbuat yang tidak-tidak. Emang ada hamil otomatis..?? Trus nanti biaya lahiran gimana?? Manaaa belum daftar BPJS lagii... hufftt
Apa saya putusin aja ya????

(Gabriel datang tiba tiba. Yusuf kaget).

Yusuf:
Siapa kamu?

Gabriel:
Aku malaikat Gabriel.

Yusuf:
Apa maksud kedatanganmu?

Gabriel:
Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.

Yusuf:
Baiklah. Saya siap.

Gabriel:
Kalau begitu saya permisi dulu
(Gabriel pergi)

Yusuf:
Malaikat Gabriel tunggu!

Gabriel:
Ada apa hai Yusuf anak Daud?

Yusuf:
Pintu keluarnya sebelah sana..

Gabriel : ohhh... iya maaf saya lupa... ( Gabriel malu, jalan nunduk agak cepet)

***

Segmen 3 - persiapan sensus penduduk
Cast: Maria, Yusuf, pemilik penginapan, kang gojek
Property: 2 helm&jaket gojek, buntelan baju
Set: rumah Maria& Yusuf

Narator:
Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.
Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.

Yusuf:
Maria, kita harus segera pergi ke Betlehem.

Maria:
Iya. Tapi Nazaret Betlehem kan jauh banget. Mana aku sedang hamil lagi.

Yusuf:
Tenang.  Kan ada ini. (Yusuf menepuk keledai di sebelahnya)

Maria:
Keledainya kan juga lagi hamil

Yusuf:
Tenang. Saya sudah menyiapkan segalanya untukmu (kemudian Yusuf memberi kode utk gojek masuk)

(Masuk kang gojek)

Yusuf:
Tolong antarkan kami ke Betlehem

Kang Gojek:
Siap pak

Yusuf:
Tapi dana kami pas pasan nih

Kang Gojek:
Tenang pak, kami ada promo kemana saja 10ribu.

Yusuf:
Oke. Mari sekarang kita berangkat.

(Kang gojek keluar set kmd masuk lg membawa keledai keledaian)

Kang gojek:
Mari pak kita segera berangkat

*****

Segmen 4 .  3 orang majus
Cast : 3 orang majus
Property:

(Majus 2&3 sedang ngobrol. Datanglah majus 1 dg penuh sukacita).

Majus1:
Whaz up brok. Ada kabar gembira untuk kita semua

Majus2&3 :
(Terkejut, antusias, penasaran)
Apa brok?

Majus1:
(Meyakinkan) Kulit manggis kini ada ekstraknya

Majus 2&3:
Ye.. kirain.. itu mah udah lama.  Yang baru donk...

Majus1:
Yang baru apaan?

Majus2&3:
Kangen water

Majus1:
Serius serius. Ada kabar gembira.
Akan ada raja baru. Kita harus segera menemuinya.

Majus2&3:
Dimana raja baru itu?

Majus1:
Untuk lokasi tepatnya saya jg blm tau, tapi menurut petunjuk yg sy dapat, kita harus mengikuti bintang yang sinarnya paling terang dibanding bintang manapun

Majus2&3:
Terus dimana bintang itu

Majus1:
Di matamu..

Majus2&3:
Eaaaa

Majus1:
Serius serius. Kita cari bintang itu pake GPS.

(Majus1 langsung mengaktifkan GPS.)

Navigator GPs :
Selamat datang. Untuk sampai ke tujuan yang anda inginkan, ikuti saya.
Belok kanan. Belok kiri. Serong ke kanan. Serong ke kiri (dilagukan) Lalalala.

***

Segmen 5 - Gembala gembala
Cast: Gabriel, gembala
Property: domba stereofoam

Narator:
Terdapatlah kawanan gembala yg tinggal di padang menjaga kawanan ternak pada waktu malam.

(Gembala chit chat)

Gembala1:
Coy, gue agak kesusahan nih cara bedain mana Domba cowok mana Domba cewek.

Gembala2:
Yaelah udah bertahun2 jd gembala masih culun ajeee...

Gembala1:
Emang cara bedain nya gimana?

Gembala2:
Cara bedain domba cowok atau cewek itu kliatan dari cara berdiri nya.
Kalo domba cowok berdiri, ke empat kaki nya napak ke tanah tapi jarak kaki melebar.. cowok... gagah maskulin

Kalo domba cewek berdiri, ke empat kaki napak ke tanah tapi kaki rapet. Cewek... feminim

Gembala1: nah kalo domba gak cowok dan gak cewek???

Gembala2: gampang.... berdiri tiga kaki napak ke tanah...
Gembala1: trus kaki yang satu ngapain???

Gembala2: yang satu begindang... (tangan ngetril)

*Gembala3 inframe bareng sama Malaikat Gabriel

Gembala3:
mari om... kenalin ini temen2 saya.. mereka gembala juga seperti saya.
Teman2 beliau adalah malaikat Gabriel, beliau datang mebawa kabar gembira.. sialahkan om kabar nya disampaikan ke temen2...

Gabriel:
wahaiii para gembala... sesungguhnya hari ini raja baru telah datang.. jadi aku perintahkan kalian untuk melihat raja..

Gembala1 &2:
Lihat  raja om?????? (Gembala 1&2 antusias sambil siap2, ambil slayer, kaca mata, kaya orang mau nonton konser)

Gembala3:
Lhooo... kalian ngapain pake begituan???

Gembala1:
kata nya mau liat raja.. (jujurlah pada kuu.. bila kau tak lagi cinta)

Gembala3:
Bukan raja band...!!! Tapi raja orang Yahudi , anak Allah yg lahir untuk menyelamatkan umat manusia.

Gembala1&2:
Owww...

Gabriel:
Lebih baik sekarang kalian berkemas dan bersiap-siap.. saya pamit dulu.

Gabriel:
Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.

Gembala1:
Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana.

Gembala2:
Kalo kita perbi semua, yang jagain domba domba kita siapa?

Gembala3:
(Menunjuk ke arah Gabriel memakai kode kode)

Gabriel:
Perasaan saya g enak deh

Gembala123:
Brok titip domba dulu ya.. kita mau lihat raja.
(Gembala123 menyerahkan tongkat gembala kepada Gabriel dan pergi begitu saja meninggalkan Gabriel yg masih bengong)

Gabriel:
Ada gitu malaikat jaga domba???

***

Segmen6
Cast: Maria, Yusuf, 3 majus, gembala
Prop: bayi Yesus, palungan, iphone6 dami, batu bacan, tupperware, 3 bingkisan kecil

Narator:
Maria melahirkan seorang anak laki laki, anaknya yang sulung, dibungkusnya dengan lampin, dibaringkannya di dalam palungan , di sebuah kandang domba,  karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Datanglah gembala gembala untuk menyembah bayi mungil itu. Setelah itu datanglah para majus juga untuk memberikan persembahan.

(Maria Yusuf onset. Gembala gembala inframe. Menyembah bayi Yesus kemudian menepi. Majus inframe.)

Navigator GPS:
Anda telah sampai ke tujuan anda. Terimakasih sudah menggunakan layanan dari kami.

Majus1:
Akhirnya kita sampai pada raja yang baru itu

Majus2:
Mari segera menyembahnya.

Majus1:
Salam hai raja kami, ini kupersembahkan kepadamu
Ini batu bacan doko. Harga lg tinggi di rawa bening

Majus2:
Terimalah persembahanku juga. Ini koleksi tupperware yg terbaru

Majus3:
Ini adalah persembahan dariku. Ini iphone 6. Sebelumny mari selfie dulu. (Semua selfie)

(Narator inframe. Jengkel krn majus ngaco)

Narator:
Hey majus, sini. Harusnya kalian bawa emas, kemenyan dan mur. Kenapa jadi batu bacan, tuperware sama iphone6?
Ulangi yang bener.

(Majus123 mengulang persembahan kali ini dengan benar.)

Narator:
Demikian kisah kelahiran Yesus. Mari kita semua ikut lahir bersama Kristus. Lahir dalam semangat hidup dan semangat juang yg baru
Damai di bumi, damai di hati. Shallom.

***

Nanti Juga Paham Sendiri

Kadang kita dipenuhi dengan mimpi. Hidup tanpa mimpi itu basi. Harapan membuat hidup menjadi berwarna. Harapan membuat kita tetap hidup.

Tuhan membawa kita ke dunia full paket. Lengkap dengan segala rencana dan kehendakNya. Tuhan tak salah. Tak pernah. Jika kadang kita meronta, marah, protes terhadap segala keputusan Tuhan, itu hanya berarti kita saja yang kurang sabar. Tuhan memberi hidup sudah sepaket dengan tawa suka ria, serta duka susah nestapa.

Jangan sedih. Seperti seorang guru. Ia membuat ujian sudah komplit juga dengan kunci jawabannya. Tuhan demikian. Dalam duka, dalam permasalahan akan selalu ada jawaban. Solusi yang ditawarkan Tuhan tak serta merta kita dapatkan. Adalah yang dinamakan proses pendewasaan.

Benar kata Tuhan. Apa yang Dia lakukan dlm hidup kita saat ini kita tak akan tahu. Nanti. Pasti ada jawabannya. Yakin saja.

Jika lama, ya wajar. Namanya saja tangan Tuhan sedang merenda. Merenda itu lama. Butuh waktu. Butuh ketekunan. 

Sabar dalam prosesmu. Jalani hidupmu, nikmati petualanganmu.

Tuhan tak tinggal diam. *RI*

Setia Menunggu Pemenang

Sering kita merasa, hidup kok gini amat.

Bukan hidup yang gini amat. Namun kita yg gini amat. sedikit sedikit mengeluh. Ngambek. Mutung. Maunya dikasih yang enak enak. Yang mudah mudah. Giliran susah, ngeluh seperti orang kehabisan oksigen.

Hidup itu keras bagi mereka yg lembek, demikian kata guru saya, Agit Romon. Kamu ngeluh hidup seperti keras sekali untuk dijalani. Padahal bukan itu yg terjadi. Mental yg lembek yang membuat hidup serasa keras dan sulit.

Beginilah hidup. Perjuangkan. Ibu kita mencontohkan dg gamblang, ada perjuangan dalam proses melahirkan kita ke dunia. Susah, sakit, penuh air mata. Tapi lihat, setelah kita lahir, air mata itu berubah mjd ucap syukur. Senyum. Kebahagiaan.

Hidup adalah perjuangan. Siapa yg setia berjuang, itulah yg akan menang.

Tetap berjuang, Tuhan ada setia menunggu pemenang.

Tuhan Tak Tinggal Diam

Kadang kita dipenuhi dengan mimpi. Hidup tanpa mimpi itu basi. Harapan membuat hidup menjadi berwarna. Harapan membuat kita tetap hidup.

Tuhan membawa kita ke dunia full paket. Lengkap dengan segala rencana dan kehendakNya. Tuhan tak salah. Tak pernah. Jika kadang kita meronta, marah, protes terhadap segala keputusan Tuhan, itu hanya berarti kita saja yang kurang sabar. Tuhan memberi hidup sudah sepaket dengan tawa suka ria, serta duka susah nestapa.

Jangan sedih. Seperti seorang guru. Ia membuat ujian sudah komplit juga dengan kunci jawabannya. Tuhan demikian. Dalam duka, dalam permasalahan akan selalu ada jawaban. Solusi yang ditawarkan Tuhan tak serta merta kita dapatkan. Adalah yang dinamakan proses pendewasaan.

Benar kata Tuhan. Apa yang Dia lakukan dlm hidupmkita saat ini kita tak akan tahu. Nanti. Pasti ada jawabannya. Yakin saja.

Sabar dalam prosesmu. Jalani hidupmu, nikmati petualanganmu.

Tuhan tak tinggal diam. *RI*

Jumat, 09 Oktober 2015

Kamis, 08 Oktober 2015

Kagem Bapak...

Mujizat ada. Datang dalam senyap. Tak perlu hingar bingar. Tak perlu koar koar.

Saya takjub akan besarnya kuasa doa.

Bapak sempat divonis sel kanker dalam tubuhnya sudah tak ada lagi setelah kemo yang sekian panjang itu. Desember 2015 adalah 2 tahunnya bapak mengidap kanker. Akhir tahun 2014 bapak diduga sembuh. Tak ada lagi benjolan benjolan di ketiak itu. Bersih. Nyaris sempurna.  Saya doa tak henti henti. Saya novena tiap jam 3 pagi. Demi kesembuhan bapak. Dan iya benar, bapak dinyatakan sembuh (waktu itu).  Hore. Tak ada lagi sakit penyakit. Tak ada lagi kanker. Puji Tuhan.

Tinggal proses sinar.

Doa tak putus. Bapak masih tetap berjuang. Doa masih juga menopang.

Badannya mungkin tlah begitu renta. Iya, siapa sih yang tak menua? Siapa sih yang akan tetap muda? Bapak tak kuat. Bapak ingin bebas dan lepas dari sakit penyakitnya. Saya dan keluarga sama. Ingin bapak segera sembuh.

Ah kanker itu datang lagi. Kanker kelenjar getah bening bapak ngajakin main tak umpet. Kmrn g ada, eh besok pindah tempat. Menyebalkan. Apa apaan ini, kataku. Apa yg salah? Tapi bapak tak banyak tanya. Tak banyak komplain. Sakit seperti dimakan habis olehnya, anaknya tak usah tau. Dia simpan sendiri. Ah, pak 😢

Entah kenapa  kanker itu berpindah ke perut, pencernaannya menjadi kacau. Kanker mendesak seluruh organ pencernaannya. Perutnya membusung. Besar. Jika mengencang, dia akan mengeluh kesakitan. Saya tak tahan. Mulutnya kering. Pecah pecah, sariawan karna efek sinar. Aduh, bapak. Saya tak tega. Sungguh.

Doa tak putus. Bapak masih tetap berjuang. Doa masih juga menopang.

Saya mengimani Tuhan Yesus tabib yang ajaib. Tuhan yang hanya dariNya segala mujizat berpusat. Sumber keselamatan. Sumber kesembuhan.

Ada mujizat pasti. Ada keajaiban. Ada kuasa Tuhan. Begitu terus.

Cara Tuhan beda.

Tuhan memanggil bapak. Mujizat untuk bapak. Bapak disembuhkan selama lamanya, takkan lagi mengalami sakit. Bapak merdeka.

...

3 hari menemani bapak. 3 hari di sampingnya berdoa rosario 2 peristiwa sekaligus. Satu peristiwa rasanya tak cukup. Membacakannya kisah suci di Injil. Menemaninya membuat tanda salib. Saya merawatnya. Paling tidak saya diberi waktu utk total merawatnya. 3 hari saja. Paling tidak sbg anak saya merasa sedikit berarti.

Bapak dan kanker. Mungkin menurut saya dan klg, mujizat selalu berupa kesembuhan, dipulihkan dari sakit. Kehendak Tuhan tak demikian. Mati adalah mujizat. Mungkin.

Saya jadi ingat, di luar sana banyak sekali yang ingin mati tapi belum diizinkan.  Intermezo, ada pelawak mencoba bunuh diri karna keputusasaannya di dunia, minumlah ia karbol. Smp saat ini ia toh tak mati, meski entah bagaimana kabar dg organ dalamnya. Noted buat saya. Jika Tuhan tak mengizinkan hidup kita berakhir, berarti ada sesuatu yg memang belum tuntas dan harus diselesaikan.

Bapak, 17 Agustus 2015 sore, diizinkan untuk pergi. Berarti bapak tlah tuntas, tlah selesai. Tuhan meminta hidupnya. Dan benar sore itu dia kembali. Ah sungguh saya tak ingin mengingat sore itu. Lupa. Lupa. Lupa. Tak bisa 😳

Mati bukan berarti Tuhan tak mengasihi. Sebaliknya, kita yakin itu yg Tuhan maksudkan sebenar-benarnya. Iya dong. Tuhan mana pernah salah. Kita saja yg banyak maunya.

Mati adl hidup kembali. Hidup rohani.

Saat saya minta mujizat bagi kesembuhan bapak, doa saya dikabulkan. Bapak sembuh benar. Bayangkan jika bapak sampai saat ini bertahan, raganya akan kuat berapa lama. Tegakah melihatnya kewalahan itu  lebih lama? Tuhan menyembuhkannya untuk selamanya.

...

Bapak memang tlah tuntas. Tapi kasih kami belum tuntas. Belum begitu banyak yang teraplikasi, belum semuanya terwujud. Masih banyak yang harusnya saya beri saat ia masih hidup. Manusia, salah siapa membuang begitu banyak waktu yang sudah diberi Tuhan. Time's up.

Itulah kenapa ada duka saat kita ditinggal mati. Ada yg pergi, ada yg ditinggal pergi. Life.

Sesal itu mahal.

Bapak, rindu padamu bagai bintang. Tak terbilang.

*RI*

Rabu, 07 Oktober 2015

Membuat Yang Susah Menjadi Indah

Menikah itu tak mudah. Tahun pertama digojlok habis habisan. Baik dari segi finansial maupun habitus perseorangan. Membiasakan diri hidup bersama suami tak mudah. Harus mau mengerti lebih dari dimengerti. Harus sabar lebih dari memanjakan ego. Harus berbesar hati. Tak mudah sama sekali.

Saya terbilang leader, dr SD terbiasa memimpin. Ketua kelas, ketua organisasi, apapun. Saya tak mau dipimpin. Sayalah sang pemimpin. Dalam sebuah bahtera rumah tangga diperlukan seorang nahkoda saja. Dua nahkoda akan membuat kapal limbung tak tahu ikut arahan yang mana.

8 bulan kami menikah.

Duniaku runtuh. Porak poranda.

Banyak pertentangan disana sini. Kerikil kerikil kecil mulai menjadi padas dan karang. Masalah pekerjaan, keluarga besar, finansial, rumah tangga, banyak.

Semakin berselisih, semakin kami tau Tuhan mengasihi keluarga ini. Selalu dimudahkan. Selalu ada jalan. Ada solusi, ada rasa mengerti.

Perlahan, saya belajar melepaskan karakter saya yang terlampau dominan. Susah sekali. Saya kepayahan.

Suami saya demikian. Saya tau dia berusaha berubah. Tapi untuk mengubah segala karakter yang kita bawa sekian lama butuh waktu yang lama juga. Tapi kami berusaha.

Dalam proses berusaha itu, setan tak tinggal diam.

Selalu saja masalah kecil jadi besar.

Lagi lagi saya berdoa. Saya berdoa agar kuasa Tuhan lbh besar dr campur tangan setan. Saya berdoa Tuhanlah sang nahkoda sebenarnya dalam rumah tangga kami.

Finansial kami cukup. Tak pernah kekurangan. Pun juga jarang berkelebihan. Dicukupkan.

Memang demikian mau kami. Agar bisa berkata cukup pada apapun juga. Susah ditengah kondisi yang apa apa semakin mahal, kondisi yg menuntut kami utk tak bisa berkata cukup.

Tuhan menolong. Diulurkan tanganNya pd keluargaku.

Untuk mengembangkan usaha kami, kami dimudahkan mendapat pinjaman modal. Kurang apa sih Tuhan Yesus?☺😊😀😁

Masih sering kami berantem. Tapi kemudian kami rekat kembali. Entah kenapa susah sekali menyelaraskan pikiran dengannya. Kenapa susah sekali mendapat pola pikir, pandangan dan wawasan yang sama.

Kami begitu berbeda. Tapi Tuhan memberikan dia untuk saya jaga. Pun sebaliknya.

Rencana Tuhan tak ada yang salah.

Jika kita berpegang pada rencana Tuhan, apa apa yg susah menjadi indah..

Saya mengasihimu, Joe.. takkan terbagi sampai nanti ada dia yg tercipta dari cinta kita.

Tuhan Yesus memberkati keluarga ini.

Mari tetap berdoa.

*RI*